TEKNIK DASAR PENGOLAHAN MAKANAN
Pada
jaman dahulu manusia berburu untuk mempertahankan hidupnya. Mereka menikmati
makanan dalam kondisi mentah,seiring perjalanan waktu peradaban pun semakin
berkembang. Konon saat itu manusia menemukan api dengan cara mengetuk dua buah
batu.
Suatu
harisecara tidak sengaja bara api itu didekatkan ke daging. Muncul aroma harum dari
daging tersebut, setelah dicicipi rasanya lezat dan mudh untuk dikunyah. Sejak
saat itu , secara tidak langsung mereka mulai mengenal teknik pengolahan
makanan dengan cara dibakar. Sejak diketahui makanan lebih lezat dan mudah
dikunyah setelah diolah ,semakin banyak orang mengerjakan cara tersebut. Saat
ini cara tersebut dikenal dengan teknik pengolahan makanan.
A.
PENGERTIAN
PENGOLAHAN MAKANAN
Pengertian
pengolahan makanan pada dasarnya sama , yaitu membuat bahan makanan yang mentah
menjadi matang melalui proses pemanasan. Secara definitif pengolahan makanan
dapat diartikan sebagai sebuah proses
pemanasan pada makanan hingga menjadi lebih enak , mudah dikunyah, dan mengubah
bentuk penampilan dari bahan makanan itu, serta mematikan bakteri yang
merugikan kesehatan.
Pengolahan
makanan merupakan salaah satu proses penerapan panas dari bahan mentah menjadi
matang dengan cara sesuai untuk setiap bahan dasar dengan tujuan tertentu. Oleh
karena itu , proses memasak hanya berlangsung selama panas mengenai bahan
makanan. Untuk mengolahan sebuah makanan sesuai dengan tujuannya, dikenal
beberapa teknik mengolah makanan.
B.
PENERAPAN
TEKNIK DASAR PENGOLAHAN MAKANAN
Teknik dasar pengolahan makanan adalah mengolah
bahan makanan dengan berbagai macam teknik atau cara. Adapun teknik dasar
pengolahan makanan dibedakan menjadi 2 yaitu, teknik pengolahan makanan panas
basah ( moist heat ) dan teknik pengolahan panas kering ( dry heat cooking ).
1.
Teknik
Pengolahan Makanan Panas Basah ( Moist
Heat )
Teknik pengolahan makanan panas basah adalah
mengolahan makanan dengan bantuan cairan. Cairan tersebut dapat berupa kaldu ( stock ), air, susu, santan dan bahan
lainnya. Teknik pengolahan makanan panas basah ini memiliki berbagai cara di
antaranya :
a. Teknik Boiling
Boiling adalah
mengolah bahan makanan dalam cairan yang sudah mendidih. Untuk melakukan teknik
boiling ada syarat tertentu yang harus dipenuhi , yaitu sebagai berikut :
1. Cairan
harus mendidih
2. Alat
perebus disesuaikan dengan cairan dan jumlah bahan makanan yang akan diolah.
3. Alat
perebus harus ditutup agar menghemat energi.
4. Buih
yang ada diatas permukaan harus dibuang untuk mencegah bersatunya kemabali
dalam cairan sehingga memengaruhi mutu makanan.
Teknik
boiling dapat dilakukan pada beberapa bahan makanan seperti , daging segar,
daging awet, telur, pasta, sayuran, dan tulang.
b. Teknik Poaching
Selain
teknik boiling, dikenal juga teknik poaching dalam pengolahan makanan. Poaching adalah merebus bahan makanan
dibawah titik didih dalam menggunakan cairan yang terbatas jumlahnya. Proses
poaching berlangsung sedikit lama dan suhu dalam air berkisar 83 ◦c – 95 ◦c.
Untuk melakukan poaching, perlu memperhatikan syarat berikut ini :
1. Suhu
poaching dibawah titik didih berkisar
83 ◦c – 95 ◦c.
2. Cairan
yang digunakan sesuai dengan banyaknya bahan makanan.
3. Makanan
harus tertutup dari cairan.
4. Peralatan
untuk poaching harus bersih dan tidak luntur.
Teknik
dasar pengolahan poaching, dapat
dilakukan untuk mengolah berbagai jenis makanan seperti daging, unggas, otak
atau pankreas binatang, ikan, buah-buahan, dan sayur.
c. Teknik Braising
Teknik
braising adalah teknik merebus bahan
makanan dengan cairan sedikit, kira-kira setengah dari bahan yang akan
direbusdalam panci penutup dan api kecil secara perlahan-lahan. Untuk melakukan
teknik braising, perlu memperhatikan beberapa hal, diantaranya sebagai berikut
:
1. Teknik
merebus dalam cairan yang sedikit.
2. Bahan
yang diolah harus dipotong rapi dan sama besarnya.
3. Dalam
pengolahan daging daging, caranya memasukan daging dalam braising pan, lalu
siram dengan kaldu secukupnya, jangan sampai terendam seluruhnya.
4. Jika
menggunakan sauce pan, caranya
cairkan mentega dalam sauce pan, lalu masukkan daging dan balik hingga warnanya
kecoklatan. Untuk sayuran aduk sambil dibolak – balik.
5. Jika
proses pengolahan dalam oven, braising pan ditutup rapat dan masukan dalam
oven. Apabila diolah diatas kompor ( perepian ), posisi braising pan tertutup.
Syarat –syarat
menggunakan teknik braising ,yaitu
sebagai berikut :
1. Teknik
ini cocok menggunakan daging bagian paha.
2. Daging
disaute dengan mentega hingga warnanya kecoklatan.
3. Cairan
pada proses braising dipakai untuk saus pada saat menghidangkan.
4. Selama
proses braising berlangsung, boleh ditambah cairan bila telah berkurang.
d. Teknik Stewing
Stewing
( menggulai ) adalah mengolah bahan makanan yang terlebih dahulu ditumis
bumbunya, dan direbus dengan cairan yang berbumbu dengan api sedang. Pada
proses stewing ini, cairan yang
dipakai yaitu susu, santan, dan kaldu. Cairan dapat dikentalkan sebelum atau
selama proses stewing berlangsung. Dalam pemberian garam, sebaiknya dimasukkan
pada akhir stewing, karena dalam dagin dan sayur sudah terkandung garam. Untuk
mengolah makanan dengan teknik ini, perlu memperhatikan beberapa hal,
diantaranya sebagai berikut :
1. Daging
harus diblansir terlebih dahulu dalam air mendidih, agar kotorannya hilang
2. Potongan
bahan disesuaikan dengan jenis yang akan diolah.
3. Saus
untuk stewing dikentalkan dengan
memakai tepung maizena.
4. Pengolahan
daging dengan teknik ini harus sering diaduk, sedangkan pada ikan mengaduknya
hati-hati karena ikan mudah hancur.
e. Steaming
Steaming
adalah memasak bahan makanan dengan uap air mendidih. Teknik ini bisa dikenal
dengan mengukus. Bahan makanan diletakkan pada steamer atau pengukus, kemudian
uap air panas akan mengalir le sekeliling bahan makanan yang sedang dikukus.
Untuk melakukan teknik ini perlu memperhatikan beberapa syarat berikut :
1. Alat
pengukus harus dipanaskan terlebih dahulu diatas air hingga mendidih dan
mengeluarkan uap.
2. Kapsitas
alat pengukus harus disesuaikan dengan jumlah bahan yang dikukus.
3. Makanan
harus dibungkus apabila tidak membutuhkan sentuhan uap air langsung.
4. Air
untuk mengukus harus mencukupi. Jika air kukusan habis, makanan yang dikukus
akan beraroma hangus.
5. Untuk
hasil yang baik, waktu pengukusan harus tepat.
2.
Teknik
Pengolahan Panas Kering ( Dry Heat
Cooking )
Teknik pengolahan panas kering ( dry heat cooking ) adalah mengohah
makanan tanpa bantuan cairan. Misalnya deep
frying, shallow frying, roasting, baking, dan grilling.
A. Deep
frying
Deep
frying adalah mengolah makanan dengan menggoreng
menggunakan minyak dalam jumlah banyak. Pada teknik ini yang digoreng
betul-betul tenggelam dalam minyak dan meperoleh hasil yang krispi atau kering.
Terdapat
4 cara styledeep fat frying yang
populer, yaitu :
1. Cara
Perancis ( A’la Fraincaise, French Style
)
a. Bahan
makanan di marinade lalu dilapisi dengan tepung terigu atau maizena.
b. Lalu
goreng dalam minyak banyak dan panas.
2. Cara
Inggris ( A’la Englaise, English Style
)
a. Di
marinade dalam bumbu lalu tiriskan.
b. Celupkan
dam putih telur lalu tepung panir. Ulangi sekali lagi.
c. Goreng
dalam minyak yang panas.
3. Cara
Only ( Al Only, Only Style )
a. Makanan
yang akan digoreng docelupkan dalam adonan.
b. Kemudian
langsung digoreng dalam minyak yang panas.
4. Cara
menggoreng polos
a. Bahan
dibersihkan, lalu dimarinade atau tidak.
b. Kemudian
langsung digoreng dengan minyak yang banyak dan panas
B. Shallow Frying
Shallow frying adalah
proses mengoreng yang dilakukan dengan cepat dalam minyak goreng yang sedikit.
Untuk melakukan teknik ini, perlu memperhatikan beberapa syarat, yaitu sebagai
berikut :
1. Dalam
menggoreng, menggunakan minyak goreng berbentuk cairan: minyak kelapa, minyak
salad, minyak jagung, atau minyak zaitun.
2. Selama
proses menggoreng, menggunakan minyak yang sedikit.
3. Saat
menggoreng, pastikan minyak telah panas sesuai suhu yang diinginkan.
4. Proses
menggoreng dilakukan dengan cepat.
Terdapat 2 cara
dalam pengolahan shallow frying,
yaitu cara pan frying dan sauteing. Pan frying merupakan cara menggoreng dengan
minyak sedikit dan mempergunakan frying pan. Makanan yang dimasak dengan cara
ini, antara lain telur mata sapi, daging, ommelet
scrambled eggs, serta unggas yang lunak dan dipotong tipis. Sauteing adalah
mengolah bahan makanan dengan menggunakan sedikit minyak sambil diaduk dan
dilakakukan sacara cepat. Teknik ini sering dilakukan pada masakan cina, dan
dipakai sebagai teknik penyelesaian pada sayuran kontinental. Pada pengolahan
sayuran Indonesia disebut oseng-oseng (tumisan). Bahan makanan yang dimasak
dengan cara ini, antara lain onion chopped
(bawang bombay cincang),daging, sayuran, dan bumbu.
C. Roasting
Roasting
adalah teknik mengolah bahan makanan dengan cara memanggang bahan makanan dalam
bentuk besar didalam oven. Roasting
bentuk seperti oven. Sumber panasnya berasal dari kayu bakar, arang, gas,
listrik, atau micriwave oven. Waktu meroasting
sumber panas berasal dari seluruh arah oven. Selama proses meroasting berjalan,
harus disiram lemak berulaang kali untuk memelihara kelembutan daging dan
unggas tersebut.
Untuk
melakukan teknik ini, perlu memperhatikan beberapa syarat, yaitu sebagai
berikut :
1. Pada
saat pengolahan harus dibolak-balik agar matangnya merata.
2. Daging
jenis lain jangan sering dibolak-balik untuk mencegah pengerutan.
3. Jika
pada saat meroasting makanan menjadi kering, perlu dibasahi permukaannya dengan
lemak atau cairan lemak yang keluar dari makanan tersebut.
4. Daging
ditusuk dengan alat pengukur tingkat kematangan daging untuk mengetahui tingkat
kematangan daging.
5. Daging
utuh tidak berlemak, perlu dilarding.
D. Baking
Baking
adalah pengolahan bahan makanan didalam oven dengan panas dari segala arah.
Dalam teknik baking ini ada yang menggunakan loyang yang berisi air didalam
oven, yaitu bahan makanan diletakkan dalam loyang. Contoh : puding karamel, hot
puding franfrurt.
Untuk melakukan teknik
ini perlu memperhatikan beberapa syarat yaitu sebagai berikut :
1. Sebelum
bahan dimasukkan, oven dipanaskan sesuai suhu yang dibutuhkan.
2. Makanan
didalam oven harus diletakkan dengan posisi yang tepat.
3. Selama
proses baking, suhu harus terus diperiksa.
4. Kualitas
makanan akan bergantung pada penanganan selama proses baking.
5. Sebelum
diangkat dari oven, periksa kembali makanan.
Penerapan teknik dasar
baking dajpat dilakukan pada berbagai bahan makanan, diaantaranya kentang,
roti, sponge, cake, biskuit, ikan, sayuran.
E. Grilling
Grilling
adalah teknik mengolah makanan diatas lempengan besi panas (gridle) atau diatas pan dadar (teflon)
yang diletakkan diatas perapian. Suhu yang dibutuhkan untuk grill sekitar 292
◦c. Grill juga dapat dilakukan diatas bara langsung dengan jeruji panggang atau
alat bantu lainnya. Dalam teknik ini, perlu diberikan sedikit minyak baik pada
makanan yang akan diolah mauoun pada alat yang digunakan.
Untuk
melakukan teknik ini perlu memperhatikan beberapa syarat, yaitu sebagai berikut
:
1. Memilih
bagian daging yang berkualitas dan empuk. Daging direndam dengan bumbu (dimarinade) sebelum digrill.
2. Kemudian
mengolesi permukaan gridle dan bahan
makanan dengan minyak goreng untuk menghindari lengket.
3. Pergunakan
jepitan untuk membalik makanan.
Penerapan teknik dasar
grilling dapat dilakukan pada berbagai bahan makanan diantaranya daging, daging
cincang,ikan, dan ayam.